Penggunaan atap asbes pada bangunan rumah pernah menjadi tren di masa lalu. Namun, seiring dengan berkembangnya pengetahuan mengenai dampaknya terhadap kesehatan, penggunaan asbes semakin dibatasi dan bahkan dilarang di banyak negara.
Di Indonesia sendiri masih terdapat hunian yang menggunakan jenis atap atau genteng menggunakan material asbes karena harganya terbilang murah. Lantas, apakah benar rumah dengan atap asbes dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan? Mari kita bahas lebih dalam.
Apa itu Asbes?
Penggunaan atap asbes pada bangunan rumah pernah menjadi tren di masa lalu. Namun, seiring dengan berkembangnya pengetahuan mengenai dampaknya terhadap kesehatan, penggunaan asbes semakin dibatasi dan bahkan dilarang di banyak negara.
Di Indonesia sendiri masih terdapat hunian yang menggunakan jenis atap atau genteng menggunakan material asbes karena harganya terbilang murah. Lantas, apakah benar rumah dengan atap asbes dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan? Mari kita bahas lebih dalam.
Baca juga: Panduan Lengkap Beli Rumah KPR di Grand Almas Residence
Bahaya Asbes bagi Kesehatan
Serat pada asbes yang sangat halus dan tajam dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan paru-paru. Ketika atap rumah yang terbuat dari asbes mengalami kerusakan atau lapuk, material halus pada asbes dapat terlepas dan terhirup ke dalam organ pernapasan.
Seiring waktu, kondisi tersebut dapat menyebabkan asbestosis, yakni terbentuknya jaringan parut yang menghambat fungsi paru, serta dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Risiko kanker paru-paru pada orang yang terpapar asbes akan semakin tinggi, terutama jika mereka juga merokok. Parahnya lagi, jenis bahan bangunan ini berpotensi mengakibatkan penyakit mesothelioma, yakni jenis kanker langka yang menyerang selaput yang melapisi paru-paru dan organ dalam lainnya. Jenis kanker ini hampir selalu terkait dengan paparan asbes.
Material Asbes Dilarang di Banyak Negara
Menurut laporan WHO (World Health Organization), setiap tahunnya, lebih dari 200.000 orang di seluruh dunia meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh asbes.
Orang-orang yang bekerja dalam industri pertambangan asbes, produksi barang-barang yang mengandung asbes seperti kampas rem dan genteng atap, sangat berisiko terpapar.
Bahkan asbes yang terpasang pada bangunan properti yang sudah dibangun tetap memiliki resiko. Saat bangunan diperbaiki, dibongkar, atau rusak akibat bencana alam, material kecil asbes yang tersembunyi dapat terlepas dan membahayakan pekerja, pemilik, serta orang-orang di sekitarnya.
Sebanyak lebih dari 50 negara telah melarang penggunaan asbes di negara mereka. Berikut daftar negara – negara tersebut:
Afrika Selatan | Bulgaria | Italia | Malta | Serbia |
Aljazair | Chili | Jepang | Mozambik | Seychelles |
Arab Saudi | Denmark | Jerman | Mesir | Siprus |
Argentina | Estonia | Jordania | Norwegia | Slovakia |
Australia | Finlandia | Kaledonia Baru | Oman | Slovenia |
Austria | Gabon | Korea Selatan | Perancis | Spanyol |
Bahrain | Honduras | Kroasia | Polandia | Swedia |
Belanda | Hungaria | Kuwait | Portugal | Swiss |
Belgia | Irlandia | Latvia | Qatar | Turki |
Britania Raya | Islandia | Lituania | Republik Ceko | Uruguay |
Brunei | Israel | Luksemburg | Rumania | Yunani |
Alternatif Pengganti Atap Asbes Untuk Bangunan Hunian
Mengganti atap asbes dengan material lain menjadi langkah yang sangat disarankan karena bahan material tersebut memiliki risiko kesehatan bagi manusia.
Beberapa alternatif yang populer dan aman antara lain genteng berbahan metal, beton, keramik, atap bitumen, atau menggunakan atap fiber semen. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan, seperti daya tahan, harga, estetika, dan kemudahan pemasangan.
Dalam memilih pengganti atap asbes, sebaiknya konsultasikan dengan ahli bangunan untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai dengan kondisi bangunan dan preferensi yang diinginkan. Faktor-faktor seperti anggaran, iklim, dan desain bangunan juga perlu dipertimbangkan.
Kesimpulan pada artikel ini sudah cukup jelas, rumah atap asbes atau bangunan lainnya yang menggunakan material ini memang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.
Paparan serat asbes dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penyakit paru-paru serius, termasuk kanker. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan dan segera mengganti atap asbes jika memungkinkan.